Kedua ponsel ini memiliki dimensi yang simple, Material plastik mendominasi casing bodi di kedua ponsel. Samsung yang membawa Ayu Ting Ting sebagai ambasadornya ini menempatkan tiga buah tombol call, End dan Back di bagian tengah. Di bagian atas ada port jack audio 3,5 mm, di sisi kiri tombol volume, tombol power dan di sisi kanan dan port micro USB di bagian bawah. Sedangkan bagian muka Nokia Asha 305 didominasi pada layar dengan bentangan 3 inci. Komitmen pada konsep full touch, Asha 305 tidak memiliki tombol konvensional di sekitar penampang layarnya. Selain terbilang minimalis, pada sisi bawah layar hanya tersemat tombol jawab dan tombol akhiri panggilan. Sedangkan pada sisi belakang (back cover), terdapat lensa kamera 2 MP tanpa dukungan flash light. Nokia ini juga merancang port micro USB dan audio port 3,5 mm, kedua jalur koneksi ini tersemat pada sisi atas, jadi sangat memudahkan bila di saat yang bersamaan Anda harus mengisi ulang, tapi juga ingin mendengarkan musik via headset sekaligus. Meski dimensinya cukup besar, namun masih nyaman untuk digenggam.
Menggunakan embel - embel duos menjadi keunggulan dari kedua ponsel ini. Dengan hadirnya dua slot SIM membuat pengguna yang memiliki dua kartu GSM mampu mengaktifkan dua kartu sekaligus. Terdapat SIM Card Management jika Anda ingin melakukan panggilan dan browsing. Anda akan disodorkan opsi SIM. Selain itu, terdapat hotswap yang ditujukan untuk mempermudah aktifitas pengguna yang sering berganti SIM. Di nokia asha 305 terdapat notifikasi "Choose your SIM option" saat Anda ingin melakukan SMS, call, MMS maupun data connection. Tidak terdapat tombol konvensional untuk pilihan SIM 1 dan 2, namun saat Anda melakukan panggilan, akan muncul opsi SIM yang akan digunakan.
Pada samsung, penggunaan layar TFT membuat tampilan nampak hidup. Penggunaan layar di dalam ruang awalnya tidak masalah, namun saat menggunakannya diluar ruang, kecerahan layar menjadi sangat kurang apalagi saat melihat layar di bawah sinar matahari. Pengalaman membuka berbagai halaman dan menu di kedua ponsel cukup baik dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Perpindahan halaman lancar tanpa tag. Layarnya cukup respon dalam menerima sentuhan, dan ketukan jari. Sementara itu, layar sentuh Nokia Asha 305 dilengkapi akselerometer, dapat berpindah dari moda vertikal dan horisontal secara berdasar gerakan. Layar resistive tentunya punya kualitas yang kurang optimal, terutama dari segi responsif pada sentuhan. Meskipun resistif, namun layar sentuh Nokia Asha 305 mengadopsi teknologi multitouch di layarnya. Satu lagi yang cukup menarik di Nokia Asha 305, yakni notification tray yang unik yang menampilkan notifikasi message, atau call.
Terdapat sedikit perbedaan resolusi antara Samsung dengan Nokia, dimana Nokia memiliki resolusi kamera utama 2 MP sedangkan Samsung hanya 1,3 MP. Kedua ponsel ini memiliki kualitas pemutar musik yang cukup baik dan mampu memainkan cukup banyak format file audio.
Terima Kasih
0 comments:
Post a Comment